Jumat, 08 Maret 2013

Mengganti CDI




CDI Meningkatkan Kecepatan Honda Supra X 125


Cdi pada motor manapun biasanya menggunakan limiter (pembatas RPM tertentu) agar motor tidak terlalu tinggi rpmnya. Cdi yang tanpa limiter ini biasanya adalah cdi racing, sekarang banyak pabrikan CDI yang buat balap memproduksi buat harian ato standard, misal BRT ato Rextor yang buat karisma bisa dipake plek di motor supra x 125 . Selain bisa menambah toop speed cdi racing bisa untuk naikin pengapian.


tips and trik di atas merupakan segelintir dari cara - cara untuk meningkatkan performa mesin Honda Supra X 125 pada dasarnya ada banyak pilihan lain yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan tenaga motor selain poin - poin yang saya sebutkan di atas,maka dari itu apabila ada cara lain saya mohon untuk di share....

Mengganti kampas kopling




kampas kopling Meningkatkan Kecepatan Honda Supra X 125


Dengan mengubah kampas kopling Honda Supra X 125 maka daya cengkram kampas kopling jadi makin yahud, jadi gak selip pada saat motor berjalan. Untuk kampas kopling bisa diganti dengan kampas2 kopling buat balap yang merek2nya juga hampir sama dengan yang di sebutin tadi di atas. Harganya ya lumayan tapi tu bisa buat motor Honda Supra X 125 gak selip, maksudnya waktu kita pindah gigi gak ngedrop banget lah gak kaya pake standard tarikan juga tambah, di tanjakan bisa stabil. Jadi intinya tenaga mesin semuanya tersalur ke tramsmisi.

Mengganti per kopling




per kopling Meningkatkan Kecepatan Honda Supra X 125

Per kopling standar Honda Supra X 125 telalu lembut jadi perlu diganti dengan per kopling yang lebih keras yaitu per kopling buat balap alias racing kayak TDR, HRP, BRT, Daytona, Kitaco dll. Kalo mau yang murah ya tambahin ring di baut pengunci kampas kopling cukup satu atau dua aja.

Korek mesin harian




untuk melakukan korek harian ini ada beberapa komponen motor yang harus sedikit di rubah hal ini gunaya untuk meningkatkan performa mesin motor kita,berikut komponen - komponen dan penjelasannya :
Karburator
 Kita bermain akan simpel,artinya kita usahakan bermain yang tidak mengeluarkan biaya banyak contohnya kita bermain di KARBURATOR.
biasanya motor bawaan pabrik respon awal sangat galak tapi untuk melaju kencang sangat sulit,itu dikarnakan sepuyer yang dipakai berukuran kecil sehingga pasokan bensin kurus(kurang) motor jadi gesit di putaran bawah tapi top speednya loyo.
semua itu bisa diatasi dengan mengganti sepuyer pada karburator dengan ukuran yang lebih besar dari standarnya,tapi jangan asal ganti,karna dapat mengakibatkan motor jadi berebet.
Pengapian 
Di dalam motor standar,pengapian sudah di tentukan atau sudah di batasi dari pabrik atau sering kita sebut pengapian LIMITER.
Dan itu bisa diatasi dengan mengganti CDI standar dengan CDI racing,bagi yang tidak mau mengganti CDI bisa di akali dengan menggeser pengapian.
Cara menggeser pengapian itu juga sangat mudah,kita tinggal melepas bagian magnet dan menggeser pulser dengan cara mencoak lubang kedudukan pulser,tapi jangan sembarangan menggeser karna dapat berakibat motor susah hidup.
Camsaft atau Noken as
Camsaft atau sering kita sebut NOKEN AS sangat berperan penting dalam mesin berbasis 4TAK sedangkan untuk mesin berbasis 2TAK di tentukan oleh porting,untuk yang satu ini saya tidak bisa mengulas lebih dalam dikarnakan saya takut kalian belum mengerti derajat untuk merubah camsaft untuk mesin 4TAK dan juga berapa milimeter untuk mengangkat porting untuk mesin 2TAK semua itu harus dengan pembelajaran yang serius dan sungguh-sungguh.

Porting & Polish


Porting & polish merupakan modifikasi jalur lalu lintas gas bakar dan gas buang pada kepala silinder, yang jika diperhitungkan secara teliti dapat meningkatkan tenaga dengan cukup signifikan sehingga selain sebagai pendukung ubahan bore-up dan ubahan klep, porting & polish juga dapat dipraktekkan dalam spek motor standar, tentunya dengan hitungan yang disesuaikan, namun masih tetap menggunakan rumus yang serupa.
Porting merupakan proses modifikasi jalur gas bakar dan gas buang yang meliputi perubahan ukuran, bentuk, dan sudut jalur gas, sementara polish bisa diartikan sebagai proses pembersihan dinding jalur gas. Keduanya berperang penting untuk menentukan optimalisasi lalu lintas gas bakar dari karburator dan gas buang menuju knalpot. Ukuran port yang ideal dijelaskan dalam rumus sederhana berikut :
Inlet Port = 0,75 to 0,8 * inlet valve
Exhaust port = 0,8 to 1,0 * exhaust port
Perubahan port, selain mendukung kelancaran aliran gas bakar juga menciptakan flow dan swirl gas bakar yang masuk ke ruang bakar, tergantung dari bentuk port dan arah intake karburator.

3.Yamaha RX-King si berapi besar.





“Jurus utama Yamaha RX-King korekan ini ada terletak pada sektor pengapian. Punya ramuan khusus. Menggunakan sistem booster,” buka Moko, owner dan tuner bengkel Mox’s dari Jl. H. Mencong, depan POM Bensin Peruri, Ciledug, Tangerang.

Pantas jika pacuan andalan Mox’s ini dapat julukan Si Garong. Tapi, kelakuannya tidak seperti Kucing Garong yang matanya bakal jelalatan kalau lihat yang bening. Mata Si Garong bakal terbelak begitu diajak taruhan puluhan juta. Lho?

Si Garong kalau sudah turun di lintasan bali (balap liar), siap menggarong kangtaw duit lawan. “Terakhir, main sampai ceban (Rp 10 juta-red),” kata Moko. Oh ya nilai segitu utamanya lho, sampingannya bisa beberapa kali lipat dari itu.

Konon katanya lagi, Si Garong pecicilan lantaran booster pengapian buatan pria asli Oslo, Jawa Tengah ini. “Booster ini akan meningkatkan percikan api sekitar 50%,” lanjut pemilik nama komplet Suharmoko itu.

Dalam sistem pengapian AC yang diterapkan, booster dipasang di antara sepul dan CDI. Berfungsi memberi umpan voltase lebih besar. Meski putaran mesin naik-turun, booster juga mampu bikin stabil arus yang diisuplai ke CDI. Sehingga voltase yang diberikan CDI terhadap koil lebih besar dan stabil.

Untuk pengapian sistem analog memang bisa begitu. Kalau voltase dan arus yang dikirim besar menuju CDI, out-putnya memang besar. Berbeda sama CDI yang sudah digital, meski arus dan voltase yang dikirim besar, tetap saja ada batas optimal.

Nah, CDI analog asli RX-King yang dipakai pria kurus ini, berkode 3KA 10. Sedang koil pakai cabutan dari Suzuki RM 80. “Kebetulan dapat setingan pas sama punya RM. Tapi, kayaknya punya YZ lebih favorit ya?” katanya sambil bertanya.

Karena sudah menggunakan penguat pengapian, Moko berani pakai spuyer spesifikasi besar. “Untuk pilot-jet pakai 55, sedang main-jet 340. Tapai kalau lagi kesulitan mendapat spek spuyer besar, sering juga pakai rojokan. Tentu dipadu karbu Yamaha RX-Z yang punya lubang venturi 26 mm.

Peningkatan kompresi ruang bakar juga dilakukan. Tentu lewat caranya memapas kepala silinder 1,5 mm. “Tapi, nggak tahu berapa kompresinya sekarang. Yang pasti meningkat,” kata pria tamatan STM di Solo ini.

Sudut squish dibuat 14ยบ dengan lebar 9 mm. “Biar pembuangan lebih sempurna dan tidak tersisa, lubang exhaust dibuat 24 mm dari bibir atas silinder,” cuapnya lebih jauh.

ANDALKAN STANDAR

Moko ogah ganti komponen sama komponen racing aftermarket. Buktinya masih mempertahankan CDI, kruk as, rasio, magnet, sampai knalpot standar alias orisinal RX-King. “Selama masih bisa dicari kondisi maksimal dan optimalnya lebih suka pakai komponen ori,” katanya beralasan.

“Knalpot dibelek untuk kemudian dihilangkan sekatnya. Setelah itu diseting ulang menyesuaikan modifikasi mesin. Jadi deh,” kekeh warga Bintaro yang sering dianggap enteng sama lawan yang sudah pakai knalpot kolong.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : IRC 50/100-17
Ban belakang : IRC 60/90-17
Karburator : Yamaha RX-Z
Lidah membran : V Force
Kopling : TZM
Piston : Trim oversize 175
Busi : NGK B8HVX
Sokbreker : Kawasaki Kaze

Lebih Cepat bore up/stroke up untuk Menaikan CC?


Langkah Bore up atau Stroke up bukan lagi jadi bahasan yang spesial di kalangan komunitas balap. Hal ini bisa di temukan di setiap tunggangan harian teman-teman. Mari kita bahas sedikit masalah bore up dan stroke up, terutama maslah efesiensi kenaikan kapasitas-nya bukan karakteristiknya.
CONTOH :
Ada 3 spek dasar mesin yang ingin kita coba 50mm ,60mm ,70mm, ke tiganya memiliki angka yg berbeda2 guna mengetahui selisih yang didapat secara keseluruhan dan membandingkan persentasi yang di dapat dari ke tiga spek mesin tsb
Rumus meng hitung CC /kapasitas silinder
phi/4 * bore^2 * stroke / bisa juga dengan cara yang lain
1. Jika spek standarnya adalah bore x stroke = 50mm x 50mm = 98 cc 
Mari kita hitung apabila setelah melakukan bore up dan stroke up sebesar 1mm
* Jika di Stroke up
Bore x stroke = 50mm x 51mm = 100 cc
(di dapat dari 4/3,14 x 5,0 x 5,0 x 5,1 = 100 ket : ukuran mm pada bore dan stroke di jadikan cm) 
* jika di bore up
Bore x stroke = 51mm x 50mm = 102 cc
(di dapat dari 4/3,14 x 5,1 x 5,1 x 5,0 = 102 ket : ukuran mm pada bore dan stroke di jadikan cm )
Nah ketauan kan mana yang lebih besar kenaikannya dengan angka 1mm....mari kita jadikan % selisih dari kenaikan tersebut
Stroke up mengalami kenaikan dari 98cc menjadi 100cc atau naik 2% kapasitasnya
bore up mengalami kenaikan dari 98 cc menjadi 102cc atau naik 4% kapasitasnya
Kenaikan % ini harus kita uji lagi kebenaran apabila hal ini memang benar...dengan menggunakan angka dasar perhitungan spek yang berbeda....kalo tadi dari basik spek 50mm x 50mm coba sekarang dari 60 mm x 60mm.... apakah akan ada perbedaan angka % nya apabila angka basik speknya berbeda.....
2. Jika spek standarnya adalah bore x stroke = 60mm x 60mm = 169 cc 
Mari kita hitung apabila setelah melakukan bore up dan stroke up sebesar 1mm
* Jika di Stroke up
Bore x stroke = 60mm x 61mm = 172 cc
(di dapat dari 4/3,14 x 6,0 x 6,0 x 6,1 = 172 ket : ukuran mm pada bore dan stroke di jadikan cm) 
* jika di bore up
Bore x stroke = 61mm x 60mm = 175 cc
(di dapat dari 4/3,14 x 6,1 x 6,1 x 6,0 = 175 ket : ukuran mm pada bore dan stroke di jadikan cm) 
Stroke up mengalami kenaikan dari 169cc menjadi 172cc atau naik 2% kapasitasnya
bore up mengalami kenaikan dari 169 cc menjadi 175cc atau naik 3% kapasitasnya (pada bore up dengan basik sepk 61mm x 60mm mengalami penurunan 1 %) masi ragu kan...untuk itu lah IBLJ membandingkan denga 3 spek dasar sekali gus....NEXT
3. Jika spek standarnya adalah bore x stroke = 70mm x 70mm = 269 cc 
Mari kita hitung apabila setelah melakukan bore up dan stroke up sebesar 1mm
* Jika di Stroke up
Bore x stroke = 70mm x 71mm = 274 cc
(di dapat dari 4/3,14 x 6,0 x 6,0 x 6,1 = 274 ket : ukuran mm pada bore dan stroke di jadikan cm) 
* jika di bore up
Bore x stroke = 71mm x 70mm = 277 cc
(di dapat dari 4/3,14 x 7,1 x 7,1 x 7,0 = 277 ket : ukuran mm pada bore dan stroke di jadikan cm 
Stroke up mengalami kenaikan dari 269cc menjadi 274cc atau naik 2% kapasitasnya
bore up mengalami kenaikan dari 269 cc menjadi 277cc atau naik 3% kapasitasnya (pada bore up dengan basik sepk 71mm x 70mm mengalami penurunan 1 % di bandimh dengan spek dasar yang pertama)
mungkin dari sini kita bisa mengambil kesimpulan sementara bahwa kenaikan kapasitas tidak bisa di patok dengan angka mati, namun bisa kita gunakan anggka rata-rata.
jadi dengan perhitungan di atas langkah Bore up adalah langkah tercepat untuk menaikan kapasitas
dengan selisih % per 1mm adalah :
Bore up dapat menaikan kapasitas sebanyak 3-4% (Dengan 1mm)
sedangkan struk up rata-rata 1,5 -2% (Dengan 1mm) Mudah-mudahan dengan ulasan ini teman-teman dapat memperhitungkan kembali mana yang lebih di prioritaskan bore up atau struk up.
Ket : Untuk naik stroke 1mm yang di gunakan di sini adalah nilai totalnya yang di dapat dari 0,5x0,5=1mm

Tutorial Cara Bore Up Motor Drag


Kumpulan Foto Gambar Motor DragTutorial Cara Bore Up Motor Drag. Cara Operses Motor Matic. Tutorial Cara Memepercepat Kinerja Motor, mio, beat, soul, matic, honda, yamaha, suzuki, dll. Bagi anda yang ingin bore up motor biar lajunya semakin mantap. sore ini blog bpr mau share Tutorial Cara Bore Up Motor Drag :





1.Honda karisma tembus 8,4 detik.

Boleh percaya boleh enggak! Honda Karisma milik Jhony yang sekarang tambah berkarisma ini, jajal tarung di event resmi drag 201 meter kelas FFA s/d 250 cc. Mahal, eh, malah katanya juga sempat mencatat best time!

“Ya, catatan waktunya tembus 8,4 detik. Padahal, lawannya motor sport seperti Honda Tiger atau lainnya,” bilang Jhony yang mau dipanggil Jhony doang ini. Begitunya, para lawan pun sempat ragu kalau tunggangannya kalah sama bebek lambang sayap mengepak itu.

Catatan waktu terbaik itu, tembus di heat pertama. Dan menempatkannya di posisi satu. Sayangnya, di heat kedua! Best time melorot jadi 8,6 detik dan posisi pun turun jadi ke-4. “Itu karena motor melintir saat start,” kata Jhony.

Ya, enggak apa deh! Tapi di next event harus balas dan jadi juara ya! Begitunya, Karisma racikan Man’s Speed ini tergolong kencang buat arena 201 meter! Boleh dong kalau rahasia tembus 8,4 detik itu diungkap!

“Boleh saja. Paling istimewa di motor ini, bagian kepala silinder. Terutama, noken-as,” bilang Herman Pieters, pemilik bengkel di Jl. Raya Jati Bening, Gg. Masjid, No. 16, Jati Kramat, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Karena doi sebut noken-as, berarti mulai dibuka dari situ aja ya? Oke! Buat terapkan putaran kem cepat dan tinggi, maka buat klep in dipakai durasi 306ยบ. Sedang buat klep buangnya, dikasih durasi 308ยบ.

Angka ini, tergolong ekstrem ya! Maklum, kan motor digeber buat sekali jalan doang! “Jadi, enggak perlu mikir power bawah banget! Tak seperti di motor road race yang juga butuh kombinasi atas-bawah,” sebut Man, panggilan Herman.

Tingginya durasi klep ini punya konsekuensi lain. Yaitu, klep mudah floating alias ngambang. Buat menutupinya, mekanik ramah ini mengaplikasi klep dan per klep milik mobil! Enggak tanggung, ukuran payung klep pakai diameter 35 mm buat klep masuk dan 30 mm buat klep buang.

Sayangnya, Man tak tahu klep itu milik mobil apa. Karena klep itu dapat di tukang bubut kenalannya. Beda sama per klep. Kalau per klep, mengambil milik Toyota Vios. Tapi pegas penjaga naik-turunnya klep itu disesuaikan lagi dengan kepala silinder Karisma.

“Penyesuaiannya hanya sebatas memotong satu ulir pegas, karena buat diameternya masuk ke bagian head Karisma,” bilang Man. Nah, dengan dua bagian ini, Man gak perlu khawatir kompresi bocor atau klep bakal floating. Selain per lebih keras, semburan bensol dan udara ke ruang bakar juga mantap! Sama halnya dengan tersalurnya tenaga ke roda belakang. Enggak selip karena pakai kampas kopling BRT,” tambah Man!

Ngacir Cuy!

KOMBINASI PISTON DAN KNALPOT

Biar gebukan kompresi di ruang bakar menjadi 15,2 : 1, Man mengaplikasi piston Izumi 66 mm yang punya pen piston 13 mm. Makin mantap lagi, stroke juga naik 3 mm. Itu berkat pen piston yang dipasang di kruk-as yang disuplai BRT alias Bintang Racing Team.

Kompresi padat nan tinggi di ruang bakar itu, terbuang sempurna lewat aplikasi saluran buang Ahau Motor. “Knalpot ini, model baru! Diameter pipa lebih besar, hampir sekitar 30 mm,” ungkap Herman sembari memuji performa knalpot itu.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Swallow 50/90-17
Ban belakang : Comet 60/80-17
Karburator : Keihin PE 28 mm
Pilot/Main jet : 62/185
Gir : 14/ 34


orneldil racing

Kepala Silinder

Diporting & polish jadi menu wajib kalau mau bore-up. Itu buat melancarkan aliran masuk bensin dan keluarnya gas buang. Klep bisa pakai asli atau aftermarket. Tapi per-nya kudu pakai produk aftermarket demi mencegah floating.

Noken As

Inilah pengatur kinerja klep. “Standarnya dilakukan ubahan pada durasinya, atau bisa juga pakai produk aftermarket,” ulas Julius Johny dari Johny Holle Motor (JHM) di Jl. Karya 2, Daan Mogot, Jakbar.

CDI & Koil


Agar nafas mesin lebih panjang, CDI pakai tipe racing. Demikian juga koilnya agar percikan api lebih besar, sehingga pembakaran lebih sempurna. Tapi, “Kalo untuk harian, standarnya sudah cukup,” saran Taufan yang rajin bikin skutik bore-up buat balap resmi.

Karburator & Knalpot

Penggantian kedua part ini disesuaikan kebutuhan, untuk harian tentu sesuai selera dan dana, jadi bisa pakai karbu gambot dan knalpot aftermarket. Nah, jika untuk balap mesti disesuaikan regulasi. Tetap pakai standar atau boleh diganti.

Piston racing



Diganti dengan yang berdiameter besar sebagai salah satu cara menaikkan kapasitas mesin. “Buat bore-up 150 cc, cukup pake seher 58,5 mm,” urai Oscar ‘Padang’ mekanik DMS Motowork di Jl. Asem Dua No.38, Pangeran Antasari, Jaksel.


Karburator dan Knalpot.
Peranti pengabut juga penting mengadopsi tipe racing. “Umumnya karbu yang dipilih tetap pada PE berventuri 28 mm. Selain relatif lebih terjangkau, sentakan tenaga yang dihasilkan juga lumayan galak.
Paket Bore Up Yamaha Jupiter MX 135  Cukup 150cc Buat Harian
Sedang knalpot sebagai pendukung kinerja dapur pacu lebih mantap turut mengandalkan model kompetisi. “Kalo tipe racing, pada bagian dalam silencer-nya sengaja didesain tidak terlalu banyak sekat atau saringan, sehingga gas buang pun keluar lebih plong.”

Koil dan CDI Racing.


Ikut dimaksimalkan lewat pengaplikasian produk aftermarket. “Ini demi meningkatkan lompatan bunga api di busi. Agar kerja mesin lebih ringan dan optimal.
Paket Bore Up Yamaha Jupiter MX 135  Cukup 150cc Buat Harian
CDI pun banyak ragamnya, bisa pilih Rextor, BRT, FCCI dari Thailand, bahkan ada yang memakai CDI punya Yamaha Mio (standar). Untuk koil, tipe favorit dari para jago kilik ini tetap memilih koil Yamaha YZ 125 .“Api busi lebih besar, mengimbangi pembakaran di ruang mesin yang besar dan efeknya, tarikan juga lebih gahar, tuh!”

Paket Bore Up Yamaha Jupiter MX 135 Cukup 150cc Buat Harian


Assalamuallaikum warrahmatullah,,,
Apa kabar mas bro semua….sudah sangat….sangat lama sekali saya rasanya sudah tidak berinteraksi dengan blog maupun dengan mas bro semua….jujur rasa kehilangan sedikit saya rasakan….hihihi…maklum mas bro…disibukkan oleh kehidupan dunia nyata….Bersyukur kita masih bisa bergembira berbagi ceria dalam memodifikasi mesin motor, kali ini paket Bore Up menjadi tema utama modifikasi pada tahun 2012.!!
Paket Bore Up Yamaha Jupiter MX 135  Cukup 150cc Buat Harian
Meski kapasitas mesin Yamaha Jupiter MX 135 sudah cukup besar (135 cc), tapi banyak pemiliknya yang ingin bore-up. Alasannya, “Biar tarikan bawah gak berat dan lebih gigit. Sebab tarikan awal itu penting buat unjuk gigi,”
Nah, untuk mengatasi problem seperti di atas, Kami pun lantas cari solusi. Akhirnya, berhasil mendata beberapa bengkel racing yang menawarkan paket mengatrol tenaga bebek super ini.
Berikut ini, beberapa bagian penting yang mesti diubah :
Piston.
Seperti biasa diganti yang diameternya lebih besar. Pilihannya, ada seher Suzuki Thunder 125, Honda Tiger, Yamaha V-Ixion dan Yamaha Scorpio Z. “Sebenarnya bore-up pakai piston Thunder 125 sudah bisa melonjakkan kapasitas mesin jadi 150 cc, dan itu pas untuk pemakaian harian. Lebih dari itu pasti kurang enak dan getaran mesin terasa sekali. Kecuali buat balap, ya.
Kalau di ajang drag race, biasanya pakai seher Honda Tiger, volume mesin pun terkatrol jadi 250 cc dan jika memilih Yamaha Scorpio Z lebih gila lagi, kapasitas mesin langsung membengkak jadi 300 cc. Sayang kan, kalau buat harian.
Paket Bore Up Yamaha Jupiter MX 135  Cukup 150cc Buat Harian
Tapi ada juga yang memasang satu set blok Yamaha V-Ixion berikut seher, ring, pen dan pakingnya. Hasilnya sama kayak pakai seher Thunder. Bedanya, gak perlu mengubah mesin, jadi kalau mau bikin standar lagi lebih gampang.

kita buat jupiter mx kencang bro

Yamaha Jupiter MX Bore Up dan Stroke Up 215cc
Boring pun ikut diganti pakai punya Honda Tiger. “Supaya piston bisa masuk ke silinder blok,” jelas Kiki Pramono asal bengkel Nusantara Motor di Jl. Ciledug Raya, Gg Langgar, No. 55, Tangerang.
Menggunakan seher dan boring segede itu, dipastikan mengganggu water jacket atau saluran air pendingin. Supaya tetap menggunakan pendingin air, ditutup dan dibikin jalur baru. Masuk dari atas dan keluar dari bawah.
Setelah itu disusul main stroke up. Supaya langkah lebih panjang, posisi pusat big end digeser 2 mm. Naik-turun 2 mm, jadinya stroke total bertambah 4 mm. Sehingga total langkah piston kini 62,7 mm.
Jadinya bisa dihitung kapasitas silindernya. Dari diameter seher 66 mm dan stroke 62,7 mm. Volume silinder kini 214,4 cc, atau kalau digenapkan jadi 215 cc.
Namun akibat naik stroke dan diikuti pemakaian setang seher asli Kawasaki Ninja 150R, dipastikan posisi blok harus diganjal. Dimaksudkan agar seher tidak mentok kepala silinder. Apalagi setang milik Ninja lebih panjang 4 mm.
Abas, panggilan akrab Dedy Wahyudi menggunakan paking tebal dari bahan duralium. “Tebal paking ini 6 mm,” jelas Abas dan Kiki kompak.
Yamaha Jupiter MX Bore Up dan Stroke Up 215cc
Untuk mengimbangi silinder yang sudah bengkak, klep isap dan buang diganti. Pakai yang ukuran payungnya lebih lebar. Dipilih klep yang punya kode EE, aslinya klep ini milik Mitsubishi Lancer. Standarnya klep ini punya ukuran 31 mm untuk klep isap dan 25 mm untuk ex.
Namun dipasang di head MX dibikin kecil. Klep isap dibuat 26 mm dan ex 23 mm. “Pemakain klep EE dirasa lebih kuat karena batangnya 5 mm dan panjang klep bisa diatur dengan cara dibubut,” tambah mekanik yang berbadan subur itu.
Selain itu, pengabut bahan bakar diganti yang lebih gede. Aplikasi karbu Keihin PE 28 yang direamer jadi 31 mm. Diseting dengan aplikasi main-jet 150 dan pilot-jet 58.
Kemudian pengapian dibikin total loss. “Magnet dibubut agar ringan dibikin jadi 750 gram,” jelas Kiki yang biasa dipanggil Kidut Geboy itu.
Untuk mengatur timing pengapian dipilih CDI BRT I-Max. Klop dipadukan dengan koil YZ orisinal. “Selain api pembakaran lebih besar, torsi lebih cepat dan tarikan atas sampai bawah ngisi terus,” tegas Abas.
Pekerjaan terakhir benahi aliran gas buang. Knalpot orisinil diganti. Sebagai gantinya, dipakai jenis model free flow buatan sendiri. “Knalpot sangat berpengaruh pada power mesin. Karena pembuangan akhir mesin yaitu dilubang pembuangan,” tutup Abas yang rambutnya beruban itu.

Thailand Underbone Drag Bike


Thailand Underbone Drag Bike
Thailand Underbone Drag Bike
Ditulis pada Underbone Drag Bike | Di-tag , , | Tinggalkan Komentar

Yamaha Jupiter MX Bore Up dan Stroke Up 215cc

Alhamdulillah kali ini saya coba bikin artikel mengenai Yamaha Jupiter MX Bore Up dan Stroke Up 215cc.!!
Yamaha Jupiter MX 135LC milik Dedy Wahyudi ini sudah 215 cc. Untuk mencapai kapasitas 215 cc, tentu harus main bore up dan stroke up. Paling pertama dilakukan bore up dengan cara menggunakan seher piston CBR 150R oversize 250. Jadi, diameternya 66 mm.

Underbone Drag Race


Underbone Drag RaceKapchai (Underbone Sepeda Drag) Malaysia layar. sebagian besar bagian asli dan berat menyimpan untuk meminimalkan berat dan membuat mesin tarik bergerak lebih cepat dan halus. Motor-motor yamaha rxz kuning.
Underbone Drag Race

Komparasi Puli Racing Buat Yamaha Mio Bore-up 150cc Posted on Januari 31, 2013 by Siswanto


Saat ini bagi cowok dan cewek pengguna Yamaha Mio, upgrade mesin dari 110 cc menjadi 150 cc merupakan hal yang lumrah. Pasalnya pilihan pembengkakan kapasitas mesin lebih dari 35% itu, sudah banyak yang melakukan. Bukan hanya untuk kebutuhan balap, bore-up 150 cc juga dilakukan pada motor harian.
Komparasi Puli Racing Buat Yamaha Mio Bore-up 150 cc
Untuk dapat hasil bore-up yang maksimal, urusannya enggak melulu di bagian silinder blok dan head. “Bagian CVT juga mesti dapat perhatian lebih. Kalau dibiarkan standar, maka hasilnya akan terasa kurang maksimal.
Bagian yang namanya primary sliding shave (puli, red), biasanya oleh mekanik diusulkan untuk diganti produk racing. Alasannya dengan menggunakan puli racing, power mesin Mio bore-up jadi lebih ngisi.
Saat ini di pasaran banyak beredar puli dengan stempel racing. Bila dilihat secara kasatmata, fisik masing-masing produk tersebut tidak ada bedanya. Namun namanya beda merek, pasti lain racikan.

Mesin dan CVT Honda Scoopy Injeksi Mirip BeAT FI


Perlu kita ketahui kalau basic engine Scoopy FI sama persis dengan BeAT FI, sudah jelas beberapa komponen juga berbeda dengan Scoopy karburator.
Mulai dari kepala silinder, Scoopy karburator masih mengandalkan Secondary Air Supply System (SASS). Komponen ini umumnya dipakai pada sepeda motor berteknologi karburator. Fungsinya menyuntikkan oksigen ke jalur pembuangan, sehingga gas CO yang beracun sebagai sisa pembakaran akan berubah menjadi CO2 dan O2. Singkatnya agar gas pembuangan lebih ramah lingkungan.
Mesin dan CVT Honda Scoopy Injeksi Mirip BeAT FI
Nah, karena Scoopy FI sudah mengusung injeksi bahan bakar, maka komponen SASS sudah tidak terpakai lagi. Sebagai gantinya, ada O2 sensor yang terdapat di samping lubang exhaust.
Masih di cylinder head, perubahan juga terjadi pada noken as, Scoopy FI dilengkapi Automatic Decompression System (ADS) terbaru. Desain baru komponen ini juga terdapat di BeAT FI.
Fungsinya membuat ringan ketika menghidupkan mesin saat pakai kick stater maupun elektrik stater. “ADS bekerja dengan cara menekan klep buang saat langkah kompresi, sehingga klep buang terbuka sedikit dan kompresi mesin menjadi bocor sehingga proses menghidupkan mesin jadi lebih ringan.

Paket Bore-up 130 cc-Open Harga Tergantung Kualitas


Paket Bore-up 130 cc-Open Harga Tergantung KualitasMau berjaya di balapan kelas 130 cc-open atau ingin bore up skutik harian yang tenaganya setara dengan motor balap? Enggak usah bingung sob, banyak bengkel atau matic shop menyediakan paket untuk keperluan tersebut.
Soal harga tergantung part racing yang dipakai dan ketersediaan barang. Sementara waktu pengerjaan, rata-rata bengkel atau matic shop klaim bisa selesai paling lama 2 minggu.

Piston Neo Tech Memang Jadi Obat Mujarab Bagi Tunner


Seher Neo Tech Memang Jadi Obat Mujarab Bagi Tunner Berbekal power galak di rpm bawah, Cendy Gerry menorehkan prestasi di Pertamina Enduro KYT Day Battle Drag Bike 201 meter yang dipentas di Sirkuit Kota Delta Mas, Cikarang, beberapa minggu lalu. Rpm bawah diseting galak agar ketika start motor langsung melesat. “Menyesuaikan keinginan pembalapnya yang doyan betot gas dalam-dalam ketika start.
Power bawah galak ini didapat karena diseting punya rasio kompresi tinggi, mencapai 14,2 : 1. Membuat entakan awalnya sangar. Kompresi ini didapat lewat penggunaan piston Honda GL Pro Neo Tech oversize 50, diameter 64 mm.
Setang piston masih standar, tapi mengaplikasi pen stroke 2 mm. Otomatis stroke naik 4 mm. Dari stroke standar yang 57,9 mm, kini jadi 61,9 mm. Dari sini bisa dihitung kapasitas bersih mesin jadi 199,03 cc, dibulatkan jadi 200 cc.

Paket Bore up Honda Blade dan Absolute Revo




Paket Bore up Honda Blade dan Absolute RevoSatu lagi tawaran menggiurkan untuk penggemar bebek Honda. Bagi biker yang belum puas dengan performa Honda Blade, bisa juga aplikasi paket bore up ini. Bisa menghasilkan kapasitas mesin sampai 130 cc.
Cara pasang paket bore up ini juga parktis, karena sama seperti paket bore up untuk Karisma plug and play. Bukan hanya itu saja. Bagian head juga sama masih bisa pakai punya ori. Jadi, enggak perlu repot-repot lagi untuk cari head yang cocok. Lanjut membaca
Ditulis pada Paket Bore up Honda | Di-tag , , | Tinggalkan Komentar

Paket Bore-Up 150 cc Buat Honda Beat Dan Vario, Banderol Rp 2-6 Juta Siap Balap!


OTOMOTIFNET - Salah satu yang ramai di balap skutik adalah kelas 150 cc. Mengingat ubahan pada mesin tak terlalu ekstrem, otomatis ongkos untuk membangun besutan juga tak terlalu mahal. Semua merek pun bisa berpartisipasi di kelas ini.

Tak terkecuali skutik buatan PT Astra Honda Motor (AHM), BeAT dan Vario. Nah agar bisa bersaing apa saja sih yang diubah? Ternyata tak hanya ganti piston.
“Utamanya ganti piston pakai yang lebih gede, namun biar maksimal ada ubahan pada part lainnya,” sahut Taufan Zurfiah Taufik atau Taufan, pemilik bengkel TZT Speed Shop (TZT SS) di Jl. Fatmawati Raya, No.40A, Jaksel.

Oh ya, paket ini juga tak menutup kemungkinan diaplikasi pada besutan harian lo, namun tentu saja speknya sedikit diturunkan.

Paket Bore Up 130 cc BeAT dan Scoopy


Paket Bore Up 130 cc BeAT dan ScoopyPaket bore up untuk skubek Honda BeAT dan Scoopy masih jarang. Yang baru saja nongol keluaran Kawahara. Lengkap termasuk blok, piston, ring, klip dan paking.
Piston yang digunakan punya diameter 54,5 mm. Bisa dipakai harian dan balap resmi. “Karena kapasitas silinder 128,2 cc. Tidak melanggar regulasi.
Bentuk piston racing. Enaknya kompresi bisa dipilih. Jika pakai 1 paking blok silinder rasio kompresi 13,5 : 1 cocok untuk balap. Kalau paking blok dipasang 2 lembar 12,21 : 1, bisa untuk harian. Lanjut membaca
Ditulis pada Paket Bore-up 130 cc | Di-tag , , , , , | Tinggalkan Komentar

Teknik Bikin "Drag Bike"




Penulis: Donny Apriliananda | Selasa, 17 Juli 2012 | 15:52 WIB
Dibaca: 20680   Komentar: -
|
Share:
  • Sumber : - | Author : KompasOtomotif
    berbagai jenis modifikasi motor drag siap besut
  • Sumber : - | Author : KompasOtomotif
    Sasis dan mesin menjadi poin utama agar motor kencang.
  • Sumber : - | Author : KompasOtomotif
    Bobot berkurang hingga 50 % untuk menambah laju kendaraan
  • Sumber : - | Author : KompasOtomotif
    berbagai jenis modifikasi motor drag siap besut
Jakarta, KompasOtomotif Drag bike yang sedang ngetren dan banyak wadah untuk balapan, membuat penyuka kecepatan dan bengkel ingin berpartisipasi. Kenyataannya, drag bike tidak hanya dipakai untuk balap, juga sekadar penampilan sehari-hari. Alhasil, sepeda motor standar pun siap berubah wujud jadi lebih kerempeng, ciri khas sepeda motor kencang itu.

Menurut Harri Novrian, pemilik bengkel drag bike di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, spesifikasi drag bike di Indonesia termasuk minimalis. Tidak perlu canggih seperti di luar negeri. ”Kalo boleh dibilang, sepeda motor diubah seringan mungkin. Bagian yang ntidak penting, dibuang saja supaya nggak nambah beban,” jelasnya.

Sederhananya, untuk mengubah sepeda motor menjadi model drag bike, bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama,sasis!  Bila dirasa tidak sesuai dan kurang ringan, bisa diganti dengan yang baru. Inilah salah satu yang menghabiskan biaya. Kalau versi impor dari Jepang, sasis drag bike bisa mencapai Rp 10-25 juta.

Untuk kaki-kaki, pilihlah sokbreker yang sesuai dengan ukuran sepeda motor. Ukuran ban juga disesuaikan, yaitu  50/90 untuk depan,dan 60/80 buat bagian belakang.Diameter pelek harus diperkecil, karena berhubungan dengan mesin yang akan di-bore up.

”Hitungannya berbeda kalau diameter ban nggak cocok. Semakin besar kapasitas, diameter ban diperkecil karena harus menggunakan perbandingan gigi yang tepat,"  terang Harri.

Agar bertenaga, mesin wajib dioprek. Penggantian biasanya dilakukan pada noken as, piston, karburator, kabel busi dan beberapa komponen lain dengan spesifikasi balap. Memperbesar langkah dan diameter piston (termasuk silinder) serta  perbandingan transmisi. Tak kalah penting.  perrbandingan gigi akhir merupakan faktor penting untuk meningkatkan performa.
Setelah bodi ringan, kaki-kaki oke, dan mesin  gahar, selanjutnya adalah settingan sepeda motor sesuai bodi dan gaya si penunggang. Misalnya dengan pemakaian setang jepit, pijakan kaki baru, hingga jok datar dan tanpa tambahan busa (jadi tidak nyaman).

Menurut Harri, kemungkinan biaya akan berada di kisaran Rp 3-5 juta untuk yang murah, dan Rp 5-20 juta untuk spesifikasi heboh. ”Kalau ingin murah ,modif  sepeda motor matik saja. Pasalnya,  tidak perlu repot mengganti  gigi-gigi transmisi  yang mahal. Cukup  mempeerbesar diameter silinder dan memperpanjang langkah",” ujarnya.

Untuk tampilan, bisa disesuaikan dengan selera. Selanjutnya, drag bike versi rumahan pun siap dibesut, asal dipakai di wadah yang benar dan tidak lupa mengutamakana keselamatan