Boring pun ikut diganti pakai punya Honda
Tiger. “Supaya piston bisa masuk ke silinder blok,” jelas Kiki Pramono
asal bengkel Nusantara Motor di Jl. Ciledug Raya, Gg Langgar, No. 55,
Tangerang.
Menggunakan seher dan boring segede itu,
dipastikan mengganggu water jacket atau saluran air pendingin. Supaya
tetap menggunakan pendingin air, ditutup dan dibikin jalur baru. Masuk
dari atas dan keluar dari bawah.
Setelah itu disusul main stroke up.
Supaya langkah lebih panjang, posisi pusat big end digeser 2 mm.
Naik-turun 2 mm, jadinya stroke total bertambah 4 mm. Sehingga total
langkah piston kini 62,7 mm.
Jadinya bisa dihitung kapasitas
silindernya. Dari diameter seher 66 mm dan stroke 62,7 mm. Volume
silinder kini 214,4 cc, atau kalau digenapkan jadi 215 cc.
Namun akibat naik stroke dan diikuti
pemakaian setang seher asli Kawasaki Ninja 150R, dipastikan posisi blok
harus diganjal. Dimaksudkan agar seher tidak mentok kepala silinder.
Apalagi setang milik Ninja lebih panjang 4 mm.
Abas, panggilan akrab Dedy Wahyudi
menggunakan paking tebal dari bahan duralium. “Tebal paking ini 6 mm,”
jelas Abas dan Kiki kompak.
Untuk mengimbangi silinder yang sudah
bengkak, klep isap dan buang diganti. Pakai yang ukuran payungnya lebih
lebar. Dipilih klep yang punya kode EE, aslinya klep ini milik
Mitsubishi Lancer. Standarnya klep ini punya ukuran 31 mm untuk klep
isap dan 25 mm untuk ex.
Namun dipasang di head MX dibikin kecil.
Klep isap dibuat 26 mm dan ex 23 mm. “Pemakain klep EE dirasa lebih kuat
karena batangnya 5 mm dan panjang klep bisa diatur dengan cara
dibubut,” tambah mekanik yang berbadan subur itu.
Selain itu, pengabut bahan bakar diganti
yang lebih gede. Aplikasi karbu Keihin PE 28 yang direamer jadi 31 mm.
Diseting dengan aplikasi main-jet 150 dan pilot-jet 58.
Kemudian pengapian dibikin total loss.
“Magnet dibubut agar ringan dibikin jadi 750 gram,” jelas Kiki yang
biasa dipanggil Kidut Geboy itu.
Untuk mengatur timing pengapian dipilih
CDI BRT I-Max. Klop dipadukan dengan koil YZ orisinal. “Selain api
pembakaran lebih besar, torsi lebih cepat dan tarikan atas sampai bawah
ngisi terus,” tegas Abas.
Pekerjaan terakhir benahi aliran gas
buang. Knalpot orisinil diganti. Sebagai gantinya, dipakai jenis model
free flow buatan sendiri. “Knalpot sangat berpengaruh pada power mesin.
Karena pembuangan akhir mesin yaitu dilubang pembuangan,” tutup Abas
yang rambutnya beruban itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar