Jumat, 08 Februari 2013

Benahi Indikator Bensin Bermasalah, Biar Enggak Dorong Bro!

Karena indikator bensin di panel spidometer bermasalah, tak sedikit dari bikers yang ‘dikerjai’. Sebab, kondisi bensin di tangki sudah tak aktual. Bensin kosong, diinfokan penuh!

Kejadian ini sempat dialami Brader Wahyu Sarwoko yang hampir tiap hari rolling thunder Sragen-Semarang, Jawa Tengah. Kejadiannya saat berangkat ke Semarang untuk bekerja, tiba-tiba motor Honda Supra X125-nya mogok. Setelah dicek indikator bensin, masih setengah.

Lalu, dicek pengapian juga masih bagus. “Sempat bingung juga. Tapi, ketika buka jok dan tutup tangki bahan bakar, ternyata kosong,” beber ayah satu anak ini.

Tak tunggu lama lagi, akhirnya indikator bensin yang telah membuatnya pusing itu dibongkar buat cari penyebab kerusakan. “Sebelumnya harus tahu dulu cara kerja dari indikator bensin itu. Indikator ini, bekerja berdasarkan variabel resitor yang ada di dalam tangki,” katanya.
Variabel resistor digerakkan pelampung yang mengikuti tinggi-rendah permukaan bensin di dalam tangki. Sebenarnya, indikator bensin digital atau yang model jarum, prinsip kerjanya sama. Kerusakan, biasanya pada kontak variabel resistornya yang ada di dalam tangki.

“Variabel resistor jadi rawan rusak karena seringnya terjadi gesekan. Sehingga, disitu akan terjadi keausan,” bebernya. Variabel resistor juga akan rawan terhadap kotoran, karena jeleknya kualitas bahan bakar yang dipakai.

Langsung saja, pria yang juga berprofesi sebagai Guru SMK ini memberikan trik bagaimana mengatasi indikator bensin yang ngaco. Pertama, lepaskan variabel resistor indikator bensin yang ada di tangki.

Caranya, lepaskan pelat pemegang unit variabel resistor indikator bensin dari tangki. Selanjutnya lepas juga konektor kabelnya. Jika punya multi-tester, bisa diketahui langsung keausannya dengan mengukur hambatan yang dihasilkan dari pergerakan pelampung.

Saat pelampung digerakkan ke atas, berarti posisi ini dimana bahan bakar yang ada di tangki penuh. Karena, hambatannya kecil. Begitupun saat digerakkan ke bawah, berarti posisi tangki kosong karena hambatannya besar.

Mengatasinya, bisa semprot kontak variabel resistor pakai cairan pembersih kerak. Sambil disemprotkan, gerakkan pelampung hingga kotoran yang menempel di kontak bisa terangkat dan lepas.

Jika kontak sudah melebar yang menyebabkan persinggungan sudah tidak sempurna, bisa sedikit menekan ke dalam lengan pelampung sehingga persinggungan kembali sempurna. (motorplus-online.com) 

Alternatif Pilihan Merek Busi di Tengah Tingginya Pemalsuan

Selain produsen busi Denso dan NGK yang lebih akrab di pasar spare part tanah air, juga banyak busi merek lain. Menariknya, belum busi-busi ini belum jadi sasaran oknum pemalsuan busi.

Mungkin, karena belum banyak juga bikers memilih busi yang performanya tak kalah bagus dengan dua busi branded tadi. Jadi, oknum pilih merek busi yang pangsa pasarnya lebih besar.

Sebut saja TDR Racing. Merek busi yang produsennya terkenal dengan part racing ini juga mengeluarkan pemantik api di ruang bakar itu.

“Setidaknya TDR mengeluarkan empat busi dengan beragam kebutuhan dan keperluan. Baik itu untuk harian, balap dan juga turing,” sebut Benny Rachmawan selaku Product Development Mitra 2000 selaku distributor TDR di Indonesia.

Buat harian, TDR mengeluarkan tipe Balistic. Sedang buat balap, ada tipe Iridium dan Half Projected. Untuk yang Half Projected ini, bentuk kepala busi lebih masuk. “Cocok untuk mesin modifikasi yang sudah menganut kompresi tinggi,” tambah pria ramah berkacamata ini.

Selain TDR, ada juga Autolite. Busi yang berasal dari Amerika Serikat ini menawarkan lima pilihan. Mulai dari busi biasa, platinum hingga iridium-platinum yang usia pakai busi lebih panjang dari tipe busi lainnya.

Tapi, tentunya busi-busi seperti ini juga memiliki ciri tertentu yang menjadi khas keaslian merek. Misalnya seperti di Autolite. “Ciri keasliannya ada di bagian keramik yang melebar ketika masuk ke bagian logam. Selain itu masih adalagi, yaitu warna logam yang terlihat seperti terbakar,” timpal Peter Dionisius dari PT Autochem Industry, distributor produk Autolite di Indonesia.  (motorplus-online.com)

Crankcase Yamaha F1Z-R, Barang Langka Dilego Rp 1,8 Juta

Susahnya mencari part two stroke memang dirasakan sebagian pecinta motor 2-tak. Seperti crankcase motor lawas Yamaha F1Z-R, mencarinya bisa dibilang dari toko ke toko hampir nihil alias kosong.

"Pernah ada tim besar grasstrack yang cerita ke saya. Karena susahnya mencari crankcase F1Z-R saat musim kompetisi, dia bayarin motor orang yang kebetulan melintas. Hanya buat ambil crankcase-nya saja. Itu saking sulitnya,” kata Jeffry alias Ahauw, pemilik Fast Moto Racing di Jl. Kebon Jeruk III No. 83, Kota, Jakarta Barat.

Wow, kebayangkan mencari barang ini susahnya seperti apa. Walau susah ceritanya cukup unik juga ya, ampe segitunya. Ha..ha...ha...

Tenang bro! ini kali barang langka crankcase F1Z-R, ready stok di Fast Moto Racing. Part OEM (Original Equipment Manufacture) Yamaha asal Malaysia ini dibanderol Rp 1,8 juta. Soal kualitas, jangan jadi perbincangan deh. Lha wong ini kan barang original.

Jadi, sebanding donk dengan duit yang keluar dari kantong sampeyan. Monggo, biar lebih jelasnya, angkat gagang telepon dan kontak ke (021) 624-1153. (motorplus-online.com)

Bursa Filter Oli Mesin, Harga Terkini Penyaring Kotoran

Filter oli Honda harganya sama Rp 65 ribu. “Hanya CBR250 yang lebih mahal dibanding motor Honda lainnya,” kata Titut Winarto, Kepala Bengkel AHASS Wahana Makmur Sejati (WMS).

Lalu Yamaha Jupiter Z, Jupiter Z1, Vega ZR, dan Soul GT harganya Rp 24 ribu. Yamaha Fino, Mio, dan Xeon harganya Rp 23 ribu. Untuk V-ixion Rp 22 ribu. Yamaha Scorpio Z Rp 82 ribu, dan Byson Rp 36 ribu.

Buat bebek Suzuki harga filter olinya sama yaitu Rp 7.500. Sedangkan Suzuki Nex dan Suzuki Lets hargannya sama yaitu Rp 8 ribu,  Di kelas sport, motor Suzuki Thunder harganya filter olinya Rp 7.500 dan Suzuki Inazuma filter olinya di lego dengan harga 92.600.

"Suzuki Smash, Shogun dan Satria bisa saling tukar, sedangkan untuk Nex bisa disubsitusi dengan Suzuki Lets," bilang Kukuh dari Suzuki Sunter.

 Kawasaki,  filter oli Kawasaki ZX harganya Rp 85 ribu, Athlete Rp 91 ribu, Kawasaki Edge Rp 65 ribu, dan Blitz Rp 100 ribu. Sedangkan untuk kelas sport, Kawasaki Ninja RR rp 207 ribu, Kawaski Ninja 250 Rp 207 ribu dan Kawaski KlX Rp 115 ribu. (motorplus-online.com)

Steering Dumper Kawasaki Ninja, Tinggal Plug and Ride

Pengguna Kawasaki Ninja 150R, New Ninja 250 dan Ninja 650 sepertinya wajib pasang stabiliser. Maklum motor sport yang seharusnya menggunakan steering dumper supaya getaran dari jalan bisa diminimalisir.

Selain itu, bukan cuma meredam vibrasi jalan, tapi juga bikin stabil motor. Paling penting lagi, kekerasan setang belok kiri dan kanan bisa diatur. Mau sekeras apa?

Salah satu solusinya bisa menggunakan stabiliser merek Hyperpro. Tinggal pasang karena sudah dilengkapi braket atau dudukan. Istilahnya tinggal plug and ride. Sehingga tidak repot lagi main bor sana-sini.

Pilihan warnanya bisa disesuaikan dengan kelir motor sobat. Ada merah, gold dan hijau. Bagi yang mau pegang barangnya silakan meluncur ke One3 Motoshop di Jl. Raya Kelapa Puan AF1 No. 24, Gading Serpong, Tangerang. Telepon 0813-1716-3312. (motorplus-online.com)

motor plus



Setelah paket diterima, kami menuju BRT di Cibinong. Pemasangan dan pengujian memang direncanakan di sini. Sebab BRT memiliki dynotest akurat.


 Paket diserahkan langsung oleh Asep ‘Juragan’ Hendro
Sebelum dipasang paket bore up, Mio Soul milik pemuda 19 tahun ini diajak naik dynotest. Hasilnya tenaga maksimal hanya 6.20 dk. 

Berikutnya proses pemasangan paket. Hebatnya lagi nyaris tidak ada kesulitan berarti dalam pemasangan. Kami dibantu oleh mekanik Saiful dalam pemasangan. Pengerjaan tidak lebih dari 3 jam.

Namun karena waktu yang sudah sore, squish di ruang bakar belum dilebarkan sesuai diameter piston baru. Makanya paking kertas blok bawah dibuat dobel. Yang aslinya tetap dipakai dibarengi paking paket bore up AHRS. Tujuannya agar rasio kompresi tidak tinggi. Namun paking head hanya satu bawaan AHRS.

Setelah semua dipasang, kita uji lagi. Hasilnya fantastis. Dynotest mencatat tenaga jadi 9,61 dk. Artinya ada peningkatan sekitar 55%. Tertarik? (motorplus-online.com)

Pilihan Piston Bore Up Yamaha Mio J dan Soul GT, Pakai Pin 13 mm!

Memperbesar ruang bakar untuk meningkatkan performa sudah lazim dilakukan pemilik Yamaha Mio Sporty. Paket bore up-nya pun sudah banyak dipasaran. Tinggal pasang, motor langsung ngacir! Tapi untuk generasi terbaru Mio J dan Soul GT enggak bisa langsung comot paket bore up dari Mio Sporty. Kenapa begitu????

Karena diameter pin piston kedua motor ini berbeda. Mio Sporty menggunakan pin penghubung antara piston dengan setang piston ukuran 15 mm, sedang Mio J dan Soul GT lebih kecil, cuma 13 mm. "Nah, kalau mau bore up bisa adopsi piston apa saja yang penting pin pistonnya 13 mm," buka Freddy A Gautama, tuner yang juga owner Ultraspeed Racing di Ciledug Tangerang.

Asiknya, ukuran pin 13 mm ini banyak digunakan oleh sepeda motor tipe bebek. Jadi tinggal pilih yang penting diameter pistonnya lebih besar dari standar Mio J dan Soul GT yang hanya 50 mm. Sesama Yamaha bisa pakai piston Yamaha Jupiter Z, pin 13 mm dan diameter pistonnya 51 mm.

Kurang besar? Bisa pilih piston Kawasaki Kaze yang diameter pistonnya 53 mm atau Honda Sonic yang diameternya 58 mm. Selain ukuran standar, bisa juga coba ukuran oversize dari masing-masing piston tadi. Dipasaran tersedia ovesize dari 0,25 mm sampai 2 mm.

"Kita sudah coba pakai piston Kaze dan Sonic," jelas Freedy. Jika pakai piston Kaze, kapasitas ruang bakar bisa bengkak hingga 127,67 cc. Sedang kalau pakai piston Sonic malah tembus 152,9 cc. Lebih besar lagi bro! 

Sudah tahu ukurannya, penyesuaian lainnya tinggal menentukan tinggi permukaan pistonnya. Dome-nya jangan terlalu tinggi karena riskan berbenturan dengan cylinder head. Bagian bawah piston juga harus diperhatikan, jika terlalu panjang wajib disunat, tentunya agar tidak mentok kruk as.

Selain piston, yang harus diperhatikan adalah proses korter atau memperbesar diameter blok silinder. Pada Yamaha Mio J sudah menggunakan lapisa DiASIL. "DiASIL nya dihilangkan diganti boring. Kita bisa melakukan semuanya di bengkel.

Koil Ultraspeed Untuk KTM Duke 200

Tidak banyak pilhan koil aftermarket untuk KTM Duke 200. Maklum, motornya saja belum banyak beredar. Wajar kalau aksesorisnya juga belum banyak di pasaran. Tapi tenang, ada merek lokal yang justru sudah siap dengan koil untuk Duke 200.

Yaitu merek Ultraspeed, koil ini khusus untuk motor pengapian TCI (Transistorized Controlled Ignition) yang diklaim membuat api busi Duke 200 jadi lebih besar. Efeknya pembakaran makin sempurna, otomatis performa juga meningkat.

“Apinya lebih besar dan konstan, perubahan tenaga juga lebih terasa saat berkendara,” yakin Freddy Gautama, pemilik merek Ultraspeed.

Untuk mengaplikasikannya juga mudah, tinggal lepas koil standar yang terletak di bawah tangkisebelah kanan.

Klep Besar Comotan Kawasaki Thaliand, Gesekan Lebih Ringan

Biar mampu bergasing di RPM tinggi, komponen vital di motor mesti ringan. Baik ringan di bobot dan ringan di gesekan. Contohnya klep. Selain harus enteng juga harus sedikit gesekan. Membuat gasingan mesin ringan dan besar power.

Sekarang ini tersedia klep asal Thailand yang punya ukuran diameter payung 34/25 mm dengan diameter lingkar batang kelp 4,5 mm. Klep ini, cocok buat motor standar harian atau bahkan mesin mesin yang sudah kena sentuhan bore up.

“Ini klep orisinal motor gede Kawasaki di Thailand yang SOHC. Diameter batang 4,5 mm meringankan gesekan batang klep dengan bos klep, sehingga RPM mesin bisa berkitir lebih tinggi. Bobot klep juga ringan,” ucap Hendro Saputro dari HDR M-Tech di Jl. Raya Tapos Cibinong, Cimpaeun, Tapos, Depok, Jawa Barat.

Di pasaran, klep lebar ini dibanderol Rp 200 ribu. Hendro juga menerima pembelian untuk reseller, cukup dengan menghubungi Nusantara Abadi Motor (NAM) yang buka markas di Jl. Raya Caringin No. 164, Kampung Babakan, Bekasi Timur. Telepon (021) 950-56654. Alamat lain untuk mendapatkan klep ini, bisa langsung kontak HDR M-Tech di 0857-8006-0033. (motorplus-online.com)

Melubangi Piston, Agar Putaran Mesin Lebih Ringan

Di Grup Facebook MOTOR Plus Rider, Bro Zabar menanyakan soal melubangi piston. Siswa SMK Negeri 4 Purworejo itu kepingin tahu bagaimana kalau dipakai harian. Apakah resikonya?

Dijawab Zaenudin alias Bang Jay dari Eka Jaya Motor di Poris Paradise, Tangerang, Banten. Mekanik kawakan ini mengaku sering melubangi piston sejak era mesin 2-tak untuk balap.

Kalau untuk balap, piston dilubangi selain untuk pelumasan juga untuk memperingan putaran mesin. Agar rpm mesin lebih mudah naiknnya. Berlaku untuk mesin 2-tak ataupun 4-tak.

Di piston 4-tak standar, lubang-lubang kecil terdapat di got atau alur ring oli. Pelumas yang disapu bersih oleh ring akan digiring menuju lubang. Jadinya oli yang masuk melalui lubang seher akan kembali menuju ruang karter. Membuat oli tidak tertahan di alur ring ketiga.
Nah, kalau di motor balap, lubang pelumas bisa dibikin lubang tambahan. Biasanya di badan seher. Bukan saja pelumas yang akan masuk melalui lubang ini, tapi di motor balap sekaligus untuk mengurangi gesekan. Jadinya putaran mesin lebih ringan.

Menurut Bang Jay, di motor balap lebih ektrem lagi. Seher tidak hanya dilubangi, tapi dipapas abis. Yang kena papas bagian pantat seher. Meniru piston racing yang ukurannya lebih pendek. Fungsinya ganda, selain jadi ringan tapi gesekan dengan silinder jadi kecil.

Namun aksi papas pantat seher kebanyakan dipakai di motor balap liar. Karena kalau dipakai di motor harian berisiko. Dipapas akan menimbulkan suara kasar. Selain itu juga tidak tahan lama. (motorplus-online.com)

Slipper Clutch Kawasaki Ninja 250, Pindah Gigi Lebih Smooth


Jika di Eropa, Kawasaki Ninja 250 bukanlah disebut Ninja 250. Tetapi, Ninja 300. Itu karena isi silindernya memang 300 ccc. Mantapnya, Ninja 300 itupun sudah dilengkapi perangkat slipper clutch di mesin. Fungsinya, untuk menguragi efek entakan engine brake atau pengereman mesin ketika pengendara mengurangi kecepatan. Alhasil, gejala oleng di roda belakang bisa diredam.

“Saat deselerasi atau nurunin gigi, mendadak ban belakang jadi enggak ngunci dan lebih lembut. Teknologi ini sudah diaplikasi lebih dulu pada Kawasaki ZX-6. Juga banyak dipakai pada motor balap,” ujar Angga Kurniawan dari bengkel Anjany Racing yang menawarkan perangkat ini.

Jadi, bedanya bila  motor  tidak dilengkapi slipper clutch, saat melakukan penurunan gigi pada putaran mesin yang lumayan tinggi, maka saat mecengkram kopling perlu dilakukan secara perlahan sampai rpm ada di posisi aman untuk melepas kopling. Jadi, laju motor tidak menyentak. Makanya di Eropa dan Amerika, besutan Ninja 300 ini cocok bagi pemula sebelum naik moge dengan kapasitas mesin lebih besar.

Meskipun banyak diaplikasi moge atau motor balap, slipper clutch sendiri juga sangat membantu  safety dan kenyamanan saat berkendara. “Jadi,  saat pengendara mengendalikan motor dan terjadi deselerasi mendadak hingga roda terkunci, slipper clutch akan membebaskan daya yang sedang berlawanan dengan kompresi. Tentunya, gejala ini berbahaya saat dikendarai karena bisa meyebabkan ban belakang oleng," ujar Angga.
Per hanya ada 3
Satu set rumah kopling berikut pelat dan kampasnya ini memang diambil dari Kawasaki Ninja 300 cc. Pastinya ada perbedaan pada desain rumah koplingnya. Paling kentara dari jumlah per kopling. Di Ninja 250 ada 4 per, sedang Ninja 300 hanya 3 saja.

“Bagian dalam rumah kopling modelnya juga punya perbedaan antara rumah kopling dan penutupnya. Inilah yang bikin kerja rumah kopling jadi smoth,” aku Angga yang tawarkan satu paket rumah kopling yang terdiri dari 16 part number ini dengan banderol Rp 2,5 juta. Harga itu, katanya sudah termasuk pemasangan lho.

Untuk pemasangan bisa diaplikasi buat Ninja 250 lawas atau New Ninja yang berdapur pacu injeksi. Sebab basis mesin kedua motor andalan Kawasaki ini masih sama.

"Proses pemasangan juga enggak makan waktu lama alias bisa ditunggu. Motor enggak usah nginap di bengkel,"  promosi Angga yang sudah aplikasi di motor balapnya untuk musim balap 2013 ini. Info lanjutnya, silakan kontak ke nomer (021) 536-79239. (motorplus-online.com)

Tracker Kampas Kopling Suzuki, Buat Bongkar Kampas

Pemilik pacuan Suzuki tipe bebek yang ingin melakukan penggantian kampas kopling, kadang kesulitan saat akan melepas part itu dari rumahnya. Sebab, modelnya tak seperti motor lain yang menggunakan pegas kopling dan baut.

Di bebek Suzuki seperti Shogun atau Smash, sebagai pengganti pegas yaitu pelat diafragma yang dikunci dengan klip. Sekarang kopling macam ini dipakai juga di Yamaha New Jupiter-Z dan Honda Blade.

Jika tak punya toolkit khusus, pastinya akan mengalami kesulitan. “Tapi tenang, bisa kok buat sendiri alat itu dengan bahan yang mudah kita dapatkan di bengkel,” buka Tri Wahyanto, pemilik bengkel Serba Jaya, Suruh, Kab. Semarang, Jawa Tengah.

Yang diperlukan; pipa besi diameter 10 mm, mur, baut dan bushing sebagai pengganjal. “Jangan lupa bahan-bahan itu dibawa ke tukang las untuk membentuk sesuai dengan yang diharapkan,” tambah pria kalem ini.

Sebelum ke tukang las, ada baiknya siapkan dulu bahan yang akan dibuat jadi alat pelepas kampas kopling itu. Potong besi yang telah kita siapkan jadi ukuran-ukuran kecil. “Pertama, potong dengan ukuran 15 cm. Potongan ini nantinya kita bentuk bulat sebagai dasar penekan pelat,” bebernya.

Lanjut potong juga besi sepanjang 5 cm sebanyak 3 buah. Potongan ini digunakan sebagai penyangga mur yang ada di bagian atas. Iya, buat penyangga itu diberi tiga buah besi untuk lebih memudahkan ketika mengambil klip pengunci yang ada di tengah. Setelah semua tugas selesai, kini serahkan ke tukang las untuk menyatukan besi yang sudah dipotong tadi.  (motorplus-online.com) 

Hasil Uji Paket Bore Up Kawasaki KLX 150S

Hasil Uji Paket Bore Up Kawasaki KLX 150S


 Dynotest ketika standar dan kelar bore up
Pertama kita kasih selamat dulu buat Hamka, pemilik Kawasaki KLX 150S yang berhasil terpilih sebagai pemenang paket bore up. Pencarian motor untuk mengikuti undian ini dilakukan lewat www.motorplus-online.com pekan lalu. Namun harus dibuktikan dulu performanya sebelum bisa dibawa pulang langsung oleh Hamka.

"Saat dihubungi redaksi sebagai pemenang, saya sedikit tidak percaya. Setelah dipastikan barulah saya senang karena mendapat paket upgrade seperti ini secara cuma-cuma," kata Hamka.

Paket yang diberikan terdiri dari blok lengkap dengan piston diameter 63,5 mm, pin, ring dan paking. Enaknya lagi sudah termasuk kem dan knalpot. Semua dari Kawahara, karena berani diuji secara independent dan terbuka untuk umum.

Proses diawali dengan dynotest KLX 150 standar milik Hamka. Untuk pengujian meminjam tempat Ultra Speed di Jl. H. Mencong, Ciledug, Tangerang. Bengkel ini menggunakan mesin dyno Dynamics. Pemilinya Freddy A. Gautama yang dengan senang hati mengizinkan. Trail yang masih dalam kondisi awal ini kami uji hasilnya hanya 10,69 dk.


 ini dia paket kompletnya
Setelah itu kami melakukan serah terima paket dari Jessy Liga Siswanto alias Coky selaku pemegang merek Kawahara. "Jika dihitung paket itu nilainya sekitar Rp 2,8 juta," bisik Coky.

Begitu paket sudah di tangan redaksi, baru kemudian diserahterimakan kepada Hamka. Ini kali ini penyerahan dilakukan dari Aong C. Ulinuha selaku redaktur Teknik MOTOR Plus.

Karena ingin tahu hasil pemasangan paket 172 cc ini, langsung saja motor milik warga Bintara, Bekasi ini kami bongkar. Ternyata ada hal menarik yang kami ketahui setelah membongkar motor ini.  

Paket Bore Up Yamaha Xeon

Paket Bore Up Yamaha Xeon, Piston 62 mm Klep 31/27


 Satu paketnya dilego Rp 2,4 juta
Karena berpendingin cairan, Yamaha Xeon 125 enggak bisa di bore up pakai piston alias seher gede. Karena di luar dinding liner ada lubang air radiator. Makanya piston yang bisa dipakai maksimal cuma diameter 58 mm.

“Itu dulu. Sekarang silinder blok Xeon 125 bisa pakai seher hingga 62 mm tanpa ganggu lubang air. Sebab lubang tersebut juga sudah dimodifikasi,” ujar Chandra Sopandi yang menjual part ini Rp 1,250 juta.

Bukan hanya silinder blok, pemilik bengkel Bubut Master Tjendana di Jl. Pagarsih, No. 146, Bandung ini, juga melansir head Xeon 125 sebagai pasangannya. Keunggulnnya pun tidak cuma kubahnya yang menyesuaikan bentuk kepala seher berdiameter 62 mm. Tapi, lihat juga peranti pendukungnya.

Karena diameter seher sudah lebih besar, payung klep yang dipasang juga bisa pakai ukuran gede. Kalau aslinya klep in 28 mm dan ex 24 mm, dengan blok ini bisa pakai klep diameter 31 mm (in) dan 27 mm (ex).

“Menggunakan klep batang 5 mm dan ringan, pastinya sudut seting klep material albronze ikut digeser keluar. Ini juga dijual Rp 1,250 juta,” lanjut Chandra yang bisa dihubungi di nomor (022) 6022179.

Tapi kalau yang ingin beli satu set, Chandra bilang bakal kasih diskon Rp 100 ribu. Atau jadi Rp 2,4 juta untuk satu paketnya. Jualan nih koh?  (motorplus-online.com)
Penulis : KR15 | Teks Editor : Nurfil | Foto : Istimewa